Selasa, 08 Februari 2011

STOP ORAL SEX !!! Bahaya

BANYAK yang mengatakan seks oral merupakan aktivitas paling aman dibandingkan jenis hubungan intim lainnya. Bagi pasangan yang tidak terikat, seks oral kerap dijadikan pilihan karena tidak akan mengakibatkan kehamilan. Tapi, apakah kegiatan seks oral benar-benar aman, terutama dari risiko terkena penyakit menular seksual ?



Bagi kebanyakan pasangan, seks oral biasanya dilakukan sebagai bagian dari pemanasan atau foreplay.  Kaum lelaki banyak yang menyukai aktivitas ini sebab oral seks mampu membakar fantasi mereka dalam meraih kepuasan.  Pria biasanya merasakan kenikmatan yang lebih tinggi dalam menerima maupun memberikan seks oral. Dari beberapa penelitian, para pria mengaku lebih sering menginginkan oral seks dibandingkan dengan wanita.

Konsultan seks, dr Ferryal Loetan, ASC&T, MMR, SpRM, M.Kes, menilai oral seks sebaiknya dilakukan secara hati-hati. Oral seks yang dilakukan wanita terhadap pria memungkinkan terjadinya penularan penyakit, begitu juga aktifitas oral seks yang dilakukan pria terhadap wanita.

"Di dalam mulut terdapat banyak air liur yang dapat menularkan penyakit. Sebab di dalam air liur manusia, terdapat beberapa kuman dan bakteri. Demikian pula dengan berbagai macam jamur, yang biasa menempel di tubuh manusia. Ketiganya bisa mengakibatkan penyakit saat kita melakukan oral seks," kata Ferryal.

Bahaya akan mengancam bila oral seks dilakukan tanpa hati-hati dan tanpa menjaga kebersihan tubuh. Bila yang menerima oral seks mengidap penyakit, mereka dapat menularkannya kepada yang memberi oral dan begitu pula sebaliknya.

Misalnya, mulut dan bibir yang mengalami pecah-pecah dapat mengundang risiko tertularnya penyakit kepada penerima oral dari pemberi oral. Penyakit lain yang dapat ditularkan melalui oral di antaranya, klamidia, herpes genitalis, gonore, hepatitis B, HIV dan kutil pada alat kelamin (HPV).

Jika anda menyukai seks oral dan tak bisa mengubah kebiasaan ini, maka yang  wajib diperhatikan adalah menjaga kesehatan dan kebersihan alat-alat genital Anda  Dengan begitu, tanda-tanda umum penyakit yang berhubungan dengan gejala awal PMS dapat diketahui lebih dini.

Jalan satu-satunya bila Anda tetap ingin melakukan oral seks dengan cara fellatio (seks oral terhadap organ lelaki), adalah menggunakan kondom tanpa pelumas (atau hilangkan pelumasnya). Sedangkan untuk melakukan cunnilingus (seks oral terhadap organ kewanitaan), pasangan Anda harus menggunakan pelindung terhadap gigi.  Alat ini berupa selembar lateks persegi yang diletakkan di atas vulva untuk menghindari  kontak langsung atau pertukaran cairan tubuh. (C11-08)

Hayo capa yg udah pernah....    bersih ga tuch...

Berbahayakah sperma yang tertelan? Bolehkah seks oral dilakukan sering-sering? Benarkah pria paling suka melakukan seks oral? Baca jawabannya di artikel ini.


Seperti halnya posisi misionaris, mungkin gaya seks oral termasuk dalam gaya bercinta klasik yang telah dikenal sejak zaman dahulu. Baik untuk menyenangkan pasangan atau dilakukan sebagai variasi untuk mengatasi kebosanan, seks oral sama menyenangkannya. Tetapi tak sedikit wanita yang enggan melakukan seks oral karena alasan malu, jijik, atau takut berbahaya bagi kesehatan.

Seks oral yang dilakukan pada penis memang terkadang berakhir dengan ejakulasi di dalam mulut hingga sperma tertelan. Hal ini bukan sesuatu yang berbahaya. Sperma sendiri merupakan salah satu produk organ seks pria (testis) yang kondisinya sangat bersih dan steril, selama pasangan tidak sedang terinfeksi penyakit kelamin. Bahkan ada ahli yang menyebutkan dalam sperma terkandung sejumlah protein baik.

Setiap kegiatan bercinta seharusnya dilakukan untuk kepuasan berdua. Sehingga tak ada masalah jika seks oral dilakukan dengan sering, asalkan Anda dan pasangan menikmatinya. Pada wanita hamil gaya bercinta ini juga bisa dilakukan, selama organ reproduksi wanita dan pria dalam keadaan sehat.

Melakukan seks oral juga bisa Anda pilih jika ingin cepat mencapai orgasme. Sensasi pijatan dan kehangatan yang dirasakan di bagian klitoris dijamin akan membuat Anda 'meledak'. Jadi jangan segan minta pasangan untuk bergantian melakukan seks oral.

Banyak orang yg bilang bahwa oral seks merupakan kegiatan seks
yang paling aman jika di bandingkan dengan hubungan Seks lainnya.
Memang khususnya bagi pasangan yang tidak terikat hubungan
suami-istri maka oral seks merupakan kegiatan seks yang aman
karena tidak akan mengakibatkan kehamilan.

Tapi apakah kegiatan oral Seks memang benar-benar aman dari segala
Penyakit Menulas Seks (PMS)?. Inilah yang harus diperhatikan bagi
penikmat oral seks. Salah besar apabila ada yang berpendapat bahwa
oral seks tidak berbahaya. Pasalnya mulut manusia merupakan organ
yang hanya di lapisi jaringan harus dan kurang elastis.
Mukosa atau jaringan halus pada mulus mudah sekali terluka dan
bukan merupakan benteng yang kokoh terhadap datangnya tamu
tak di undang, yakni bakteri dan virus.

Disamping itu mulut dan bibir lebih sering mengalami pecah-pecah yang
mengundang resiko tertular penyakit melalui oral seks akan lebih mudah
dan cepat. Klamidia, herpes genitalis, gonore, hepatitis B, HIV dan kutil
pada alat kelamin (HPV) merupakan PMS yg paling sering di tularkan
melalui kontak antara mulut dan alat kelamin.

Jika anda menyukai oral seks dan tidak bisa mengubah kebiasaan ini,
maka anda wajib memperhatikan kesehatan dari alat-alat genital anda.
Dengan demikian anda bisa mengetahui lebih dini gejala-gejala jika
terjadi sesuatu yang berhubungan dengan tanda-tanda umum yang
menunjukkkan anda telah terserang PMS.

Dan jalan satu-satunya bila anda tetap ingin melakukan oral seks
dengan cara fellatio (seks oral terhadap organ lelaki) maka harusnya
memakai kondom tanpa pelumas atau hilangkan pelumasnya. apabila
anda melakukan cunnnilingus ( seks oral terhadap organ kewanitaan),
pasangan anda harus menggunakan pelindung gigi. Alat ini berupa selembar
lateks persegi yang di telakkan di atas vulva, sehingga tidak terjadi
kontak langsung atau pertukaran cairan tubuh.
( Artikel dari Tabloid X-Hot )

1 komentar: