Senin, 07 Februari 2011

Kekurangan Cairan

Dehidrasi : Kurang Cairan
Hampir 75% dari total berat badan manusia, sebagian besar terbentuk dari cairan . Cairan ini terdistribusi sedemikian rupa sehingga mengisi hampir disetiap rongga yang ada didalam tubuh manusia. Pada kondisi normal, pengeluaran cairan dapat terjadi saat bernafas, berkeringat, buang air kecil atau buang air besar. Sehingga setiap hari dibutuhkan cukup air guna mengganti cairan yang hilang saat aktifitas normal tersebut.
Dehidrasi, terjadi jika cairan yang dikeluarkan oleh tubuh melebihi cairan yang masuk. Namun karena mekanisme yang terdapat pada tubuh manusia sudah sangat unik dan dinamis maka tidak setiap kehilangan cairan akan menyebabkan tubuh dehidrasi.
Rasa haus akan serta merta muncul bila keseimbangan cairan dalam tubuh mulai terganggu. Tubuh akan menghasilkan hormon ADH guna mengurangi produksi kencing oleh ginjal. Tujuan akhir dari mekanisme ini adalah mengurangi sebanyak mungkin kehilangan cairan saat keseimbangan cairan tubuh terganggu. Dehidrasi dapat terjadi kapan saja dan dimana saja.
Penyebab Dehidrasi antara lain :


• Diare | Diare merupakan keadaan yang paling sering menyebabkan kehilangan cairan dalam jumlah besar. Di seluruh dunia, banyak anak meninggal setiap tahunnya dikarenakan diare yang mengakibatkan dehidrasi.
• Muntah | Muntah sering menyebabkan dehidrasi karena pada kondisi ini sangat sulit untuk menggantikan cairan yang keluar.
• Keringat | Jika kondisi suhu tubuh meningkat , maka tubuh berusaha menyesuaikan dengan kondisi normal dengan mengeluarkan keringat. Hal ini bisa terjadi pada saat suhu / cuaca disekitar sedang panas atau pada saat tubuh banyak melakukan aktifitas fisik seperti bekerja atau olah raga. Bila keadaan ini berlangsung lama dan pemasukan cairan kurang, maka tubuh dapat mengalami dehidrasi.
• Diabetes | Peningkatan kadar gula darah pada penderita diabetes atau kencing manis akan menyebabkan banyak gula dan air yang dikeluarkan melalui kencing.
• Luka Bakar | Penderita luka bakar dapat mengalami dehidrasi akibat keluarnya cairan berlebihan pada pada kulit yang rusak oleh luka bakar.
• Sulit Minum | Orang yang mengalami kesulitan minum oleh karena suatu sebab, rentan untuk jatuh ke kondisi dehidrasi.


Respon awal tubuh terhadap dehidrasi biasanya berupa rasa haus dan penurunan produksi kencing, air seni akan tampak lebih pekat dan berwarna gelap.
Jika dibiarkan maka tubuh akan masuk ke kondisi selanjutnya yaitu; mulut kering, berkurangnya air mata, berkurangnya keringat, otot kaku, mual dan muntah, kepala terasa ringan terutama saat berdiri.
Selanjutnya tubuh dapat jatuh ke kondisi dehidrasi berat yang gejalanya berupa gelisah dan lemah lalu koma dan kegagalan multi organ. Bila ini terjadi maka akan sangat sulit untuk menyembuhkan dan dapat berakibat fatal.
Mengobati Dehidrasi
Prinsip utama pengobatan dehidrasi adalah penggantian cairan. Dapat berupa banyak minum, dan bila gagal maka dilakukan pemasukan cairan melalui infus. Keputusan menggunakan cairan infus sangat tergantung dari kondisi pasien berdasarkan pemeriksaan dokter. Keberhasilan penanganan dehidrasi dapat dilihat dari produksi kencing.
Penggunaan obat obatan diperlukan untuk mengobati penyakit penyakit yang merupakan penyebab dari dehidrasi seperti diare, muntah dan lain lain. Obat penurun panas dapat diberikan untuk menurunkan suhu tubuh. Penderita diberikan minum sebanyak mungkin dengan cara bertahap namun frekuensinya ditingkatkan.
Jika dengan tindakan diatas, gejala dehidrasi tidak membaik atau bertambah buruk, segeralah menuju rumah sakit terdekat untuk mendapatkan penanganan lebih lanjut.
Pencegahan Dehidrasi


• Lingkungan | Dehidrasi yang disebabkan oleh faktor lingkungan sangat mungkin untuk dilakukan pencegahan. Jika memungkinkan, aturlah jadual kegiatan atau aktifitas fisik yang sesuai dengan kondisi lingkungan. Jangan melakukan aktifitas berlebihan pada siang hari / cuaca panas.
• Olah raga | Orang yang berolah raga pada kondisi cuaca yang panas harus minum lebih banyak cairan.

Dehidrasi dapat menyerang siapa saja, tetapi Dehidrasi dapat dicegah dan diobati.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar